Sabtu, 15 Maret 2014      Login | Register

Berita

Pemerintah waspadai virus flu burung

JAKARTA. Gong tanda agar waspada terhadap flu burung kembali ditabuh. Ini lantaran  ratusan ribu itik di sentra ternak itik di Jawa mati akibat terserang virus flu burung, pemerintah mulai menyiapkan langkah pengendalian.

Kementerian Kesehatan dan para ahli kesehatan hewan di delapan laboratorium tengah menganalisis kemungkinan virus flu burung menular ke unggas selain itik. Virus yang merasuki sedikitnya 350.000 ekor itik dalam sebulan terakhir di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta ini terbilang baru di Indonesia, yakni clade 2.3.2.

Serangan flu burung kali ini adalah yang terganas dibanding sebelumnya. Terlebih, kasus kematian pada itik dalam jumlah besar baru sekali ini terjadi.

Mensyukuri Kekayaan Nusantara

Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) pada hari rabu, 5 September 2012 menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Konservasi dan Pemanfaatan Berkelanjutan Plasma Nutfah Satwa Nusantara. Dalam menyelenggarakan seminar ini AIPI bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH-IPB) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam kesempatan ini CIVAS mendapatkan kesempatan untuk dapat hadir dan ikut serta berdiskusi dalam seminar ini. Perwakilan dari CIVAS yang hadir adalah Albertus Teguh Muljono.

Kena Flu Burung, Ratusan Ayam Mati Mendadak

Sulbar – Ratusan ekor ayam milik peternak di Kelurahan Pekkabata, Kabupaten Polewali Mandar, ditemukan mati mendadak, Jumat (6/7/2012). Padahal sebelumnya, ayam-ayam tersebut terlihat sehat.

Kepala Dinas Peternakan Polewali Mandar, Basir Halim menyatakan, kematian ayam milik peternak di Kelurahan Pekkabata diduga disebabkan flu burung. "Dari hasil pemeriksaan petugas kami di lapangan dipastikan sejumlah ayam yang diperiksa itu mati karena terjangkit flu burung," ujar Basir saat dihubungi via ponselnya, Jumat (6/7/2012) sore tadi.

Puluhan Ayam di Nunukan Mati Mendadak

Nunukan – Puluhan ekor ayam di Jalan Bhayangkara Gang Flamboyan, RT 04, Kelurahan Nunukan Tengah, Nunukan, Kalimantan Timur, tiba-tiba mati mendadak. Diduga ayam tersebut mati karena terserang avian influenza (AI) yang dapat menjadi flu burung jika menular pada manusia.
Dokter hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Nunukan (Dispertanak) Nunukan, Rais mengatakan, dari gejala yang ditemui pada ayam yang mati tersebut, diduga ayam-ayam itu telah terserang AI. Namun untuk memastikannya, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium.
Sepintas ayam yang terjangkit AI memang memiliki gejala mirip dengan tetelo. Namun menurutnya, tetelo hanya menyerang alat pernafasan, susunan dan jaringan syaraf serta alat-alat reproduksi.

Ratusan Sapi di Takalar Positif Antraks

Takalar - Lebih seratus ekor sapi dan kerbau di dua desa di Takalar ditemukan terjangkit antraks. Sapi dan kerbau tersebut mengalami kejang-kejang kemudian mati. Kasus ini ditemukan di Desa Laikang dan Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Takalar, Sulawesi Selatan. 

Penyakit antraks ini ditemukan setelah melalui uji laboratorium Balai Besar Veteriner Maros. Hasil uji itu menunjukkan adanya kandungan bakteri penyebab anthraks atau bacillus sp dalam sampel limpa dan darah ternak.

Surra Menyebar di 6 Kecamatan di Sumba Timur

Waingapu - Penyakit Surra yang diakibatkan parasit Trypanosoma evansi menyerang ternak  di Sumba Timur. Kadis Peternakan Sumba Timur, Yunus Damu Wulang kepada Timor Express (JPNN Group) di Waingapu, Jumat (25/5) mengaku bila penyakit Surra menyerang ternak kuda pada 6 kecamatan di Sumba Timur. Masing-masing, kecamatan Lewa, Lewa Tidas, Katala Hamulingu, Nggaha Ori Angu, Tabundung, dan kecamatan Wulla Waijelu.

Penyebaran penyakit tersebut, menurut Damu Wulang, bersumber dari ternak adat yang berasal dari kabupaten tetangga di pulau Sumba yang dibawa dan masuk secara illegal. “Awalnya ditemukan penyakit Surra yang menyerang ternak besar terutama kuda hanya di kecamatan Lewa pada tahun 2010 lalu tapi sekarang sudah menyebar pada enam kecamatan yang ada di kabupaten Sumba Timur,” imbuhnya. 

Flu Burung, 242 Unggas di Denpasar Dimusnahkan

Denpasar - Kasus flu burung di Bali terus meluas. Setelah 2 hari lalu seorang bocah 8 tahun asal Bangli meninggal akibat mengidap flu burung, maka Kamis (26/4/2012) ini sebanyak 242 unggas yang positif flu burung di Pasar Burung Satria, Denpasar dimusnahkan Dinas Peternakan Provinsi Bali.

"Pemusnahan unggas terbatas itu kami lakukan setelah petugas yang melakukan penyemprotan menemukan dua ekor ayam di pasar tersebut yang mati dan setelah di tes ternyata hasilnya positif terserang flu burung," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, I Putu Sumantra, usai pemusnahan.

Positif Flu Burung, Bocah 8 Tahun Meninggal

Denpasar - Seorang bocah 8 tahun pasien suspect flu burung asal Banjar Dukuh, Desa Abang, Kintamani, Bangli, Bali meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Selasa (24/04/2012) malam.

Korban berinisial INP, ini dirujuk dari RSUD Bangli ke RSUP Sanglah Selasa sore dan langsung ditangani tim dokter RSUP Sanglah, Denpasar di ruang Nusa Indah atau ruang isolasi Flu Burung.